Sushi merupakan salah satu kuliner Jepang yang sudah banyak anda jumpai di beberapa restoran Indonesia. Bahan baku sushi biasanya berupa ikan mentah yang dimasukan ke dalam gulungan nasi. Namun siapa sangka, sebuah restoran di Bandung, Jawa Barat menyajikan sushi dengan menggunakan seblak sebagai bahan bakunya.
Makanan tradisional Sunda mulai terlupakan. Kalangan generasi muda hampir tak mengenal makanan tradisional. Pasalnya, makanan tradisional sudah terdesak oleh makanan cepat saji alias fastfood.
Meski demikian, terdapat kecenderungan pula saat ini makanan tradisional mulai dikembangkan dan digali kembali untuk memperkaya keragaman jenis makanan.
Agar makanan tradisional Sunda tak dilupakan begitu saja, Restoran Banana Inn berkreasi dengan menyajikan percampuran antara masakan Sunda dan modern.
Banana Inn meluncurkan Sushi Seblak, makanan khas Sunda asli dengan sentuhan modern. Menurut Indra, menu ini dibuat agar masyarakat Sunda pada khususnya tetap membudayakan makanan tradisional.
"Selama ini seblak identik dengan makanan orang Sunda. Kita coba mengangkat makanan ini dengan memodifikasinya dengan menu Jepang,"ujar Executive Chef Banana Inn, Indra Herdian.
Sushi Seblak, katanya, tak berbeda dengan seblak pada umumnya. Cara pembuatannya pun tak berbeda jauh, hanya bedanya dari tambahan bahan-bahan asal Jepang. Seblak sushi ini terbuat dari kerupuk tapioka, gohang atau nasi Jepang, nori atau rumput laut dan tanuki (tepung yang digoreng) dan bahan lainnya.
Kemudian, Sushi Seblak akan disajikan bersamaan dengan sup asal Jepang, Misosiru. “Jadi seblaknya itu berada di dalam sushi,”ujar Indra.
Seblak sushi ini, ujarnya, terdiri dari level 1 sampai 25, yang
membedakan adalah tingkat kepedasannya. Seiring berjalannya waktu, makanan
seblak sushi ini menjadi makanan yang banyak dipesan oleh para pengunjung
Banana Inn.
Hal yang membuat unik di sushi seblak ini adalah tidak ada rasa amis dari
sushi tersebut karena sushi ini tidak menggunakan ikan sama sekali. Rasa pedas,
asin, dan lembut dari seblak berpadu dengan tepung yang renyah di lidah.
"Setelah itu dibuat satu layer nasi, kemudian dipanir dengan tepung,
lalu digoreng,"ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar